Sedulur Papat yang Terpisah
KisahDemit - Untuk bisa memahami dengan baik isi tulisan di halaman ini sebaiknya para pembaca membaca terlebih dahulu uraian mengenai sedulur papat yang dituliskan di dalam halaman sebelumnya yang berjudul : Misteri Sedulur Papat Kalima Pancer.
Gangguan Gaib / Medis dan Sedulur Papat yang Terpisah
Dalam kesempatan ini Penulis ingin mengungkapkan suatu rahasia yang jarang sekali orang mengetahuinya, termasuk para pelaku dan praktisi kebatinan kawakan sekalipun, yaitu tentang terpisahnya 2 roh sedulur papat. Awalnya pengetahuan ini Penulis dapatkan dari seorang teman bernama Puntadewa, yang kemudian Penulis pelajari sendiri, sehingga kemudian Penulis dapat menemukan kebenarannya dan mengembangkannya menjadi pengetahuan yang lebih lengkap. Terima kasih Punta !
Semasa manusia masih hidup, roh / sukma manusia terdiri dari Pancer dan para Sedulur Papat, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh menyatu, mereka terpisah, walaupun posisinya sama-sama berada di dalam tubuh manusia. Setelah si manusia meninggal, Pancer dan para roh Sedulur Papat menyatu menjadi satu, membentuk satu sukma roh manusia dan berpindah dari jasadnya semula ke alam roh, yang kemudian disebut arwah.
Sedulur papat kita itu mempunyai sebutan Kakang Kawah (paling tua), Adi Ari-ari (paling muda), Getih (darah), dan Pusar, sedangkan kita sendiri disebut Pancer. Artinya, para sedulur kita itu keberadaannya mengikuti kita sebagai Pancer. Jadi sudah seharusnyalah semua sedulur papat kita itu menyatu bersama kita yang adalah pancer.
Kenyataannya, ada 2 sedulur kita yang tidak bersama kita, yaitu Kakang Kawah dan Adi Ari-ari. Mereka berada di tempat ari-ari kita berada (atau di makam ari-ari bila ari-ari kita dulu dimakamkan). Artinya sedulur yang bersama dengan kita hanya 2, bukan 4. Sedulur yang bersama kita adalah Getih dan Pusar, yang terpisah adalah Kakang Kawah dan Adi Ari-ari.
Secara alami keberadaan roh sedulur papat yang bersama kita posisinya menyatu, sehingga akan tampak sebagai 1 sosok gaib yang mirip dengan kita. Bila kita mampu melihat sosok roh sedulur papat dan mampu memecah mereka, maka yang akan tampak hanyalah 2 saja sosok gaib yang mirip dengan kita, bukan 4. Ini membuktikan bahwa para roh sedulur papat yang ada bersama dengan kita hanya 2, bukan 4 seperti seharusnya.
Secara alami, ke 2 saudara yang terpisah tersebut akan menyatu dengan pancer pada saat seseorang meninggal dunia. Artinya, ke 2 saudara yang terpisah tersebut akan menyatu dengan 2 saudara lain yang sudah bersama pancer, sesudahnya mereka bersama-sama menyatu dengan pancer sehingga menjadi satu sukma (sukma / roh orang yang sudah meninggal).
Dengan kata lain, pada saat seseorang masih hidup di dunia, di dalam tubuhnya ada 3 roh yang menjadi satu kesatuan, yaitu Pancer dan 2 roh Sedulur (Getih dan Pusar). Setelah orang tersebut meninggal dunia, maka roh Kakang Kawah dan Adi Ari-ari akan datang menyatu dengan roh orang tersebut, sehingga menjadi satu kesatuan roh Pancer dan Sedulur Papat, yang kemudian disebut arwah.
Sekalipun mereka terpisah, tetapi sebenarnya mereka selalu melakukan kontak batin (komunikasi). Kita sendiri dapat merasakannya bila kita mengerti. Kita akan sering mendapatkan sinyal dari roh sedulur yang terpisah tersebut, biasanya melalui mimpi. Kerap terjadi di dalam mimpi kita, suasananya adalah seperti kita ada di masa lalu atau masa kecil atau kita bertemu dengan orang-orang yang kita kenal pada masa lalu. Ini adalah memori yang dikirimkan oleh roh sedulur papat tersebut. Bila di dalam mimpi tersebut kita bertemu dengan orang-orang tua yang tidak kita kenal, mungkin itu adalah pemberitahuan bahwa ada roh leluhur yang mengunjungi kita, atau ada roh leluhur yang datang mengunjungi roh sedulur papat kita yang terpisah itu.
Satu hal yang harus lebih kita perhatikan adalah bila kita sering sekali bermimpi buruk bertemu atau dikejar-kejar setan. Seringkali ini bukanlah mimpi biasa, tetapi merupakan sinyal pemberitahuan bahwa kita sendiri, atau roh kita yang terpisah itu, sedang diganggu oleh sesosok mahluk halus.
Pada saat kita melakukan tayuhan dengan ayunan keris atau dengan bandul, kita bisa juga bertanya tentang sedulur papat kita sendiri.
Contoh pertanyaan :
- Berapa kekuatan roh pancer saya ? 5 md, 10 md, 15 md, ...... dst.
- Berapa kekuatan roh sedulur papat saya ? 5 md, 10 md, 15 md, ...... dst.
- Apakah sedulur papat saya sudah lengkap 4 ?
- Apakah sedulur papat saya yang terpisah ada di bawah kekuasaan mahluk halus lain ?
Penyatuan ke lima roh tersebut di atas (Pancer dan Sedulur Papat) dapat dilakukan tanpa harus menunggu seseorang meninggal dunia terlebih dahulu. Namun diperlukan suatu laku ritual tertentu untuk mengembalikan 2 sedulur kita yang terpisah itu agar bisa menyatu kembali dengan kita.
Ketika 2 sedulur kita yang terpisah itu sudah menyatu kembali dengan kita, bila penyatuan itu terjadi pada saat kita sadar (tidak dalam kondisi tidur) awalnya biasanya kita akan merasakan kepala terasa pusing dan berat, tetapi hanya sebentar saja, sesudah itu kita akan merasa lebih sehat dan tubuh terasa lebih padat bertenaga. Kalau penyatuannya terjadi pada saat kita tidur biasanya sesudah bangun tidur kita tidak merasakan kepala pusing. tetapi ada juga orang yang sesudah bangun tidur itu merasakan kepalanya pusing. Biasanya di dalam kita tidur itu kita akan mendapatkan mimpi pemberitahuan tentang sedulur papat kita itu.
Rasa pusing dan berat di kepala itu adalah karena tubuh kita ketambahan energi dari menyatunya roh sedulur papat tersebut yang semula terpisah. Ketambahan energi di badan membuat tubuh kita terasa lebih padat bertenaga, tetapi ketambahan energi di kepala membuat kepala kita terasa pusing dan berat.
Ritual penyatuan itu perlu dilakukan, terutama untuk orang-orang yang tubuhnya lemah atau sering sakit-sakitan dan yang sering sekali bermimpi buruk bertemu atau dikejar-kejar setan.
Pertimbangan lainnya juga adalah bahwa terpisahnya sedulur papat tersebut dapat menjadi faktor yang akan mempersulit proses kematian seseorang, menjadi faktor penghambat lepasnya roh manusia dari tubuh, jika sedulur kita yang terpisah tersebut ternyata disandera oleh mahluk halus lain (baca : Penghambat Kematian).
Ini juga menjadi salah satu faktor penting perlunya dilakukan upaya mengembalikan sedulur papat yang terpisah tersebut ketika orangnya masih hidup, jangan sampai orangnya mengalami siksaan menjelang ajalnya hanya karena masih terpisahnya sedulur papatnya.
Secara medis kita akan menilai kondisi kesehatan tubuh kita secara medis.
Tetapi secara kebatinan dan spiritual dimengerti bahwa kondisi kesehatan kita bukan hanya semata-mata bersifat medis, tetapi bisa juga dipengaruhi oleh kondisi sukma atau kegaiban lain.
Sudah umum bila anak-anak kerap menangis rewel atau sakit demam / panas. Bila sakitnya dimulai (atau puncak sakitnya) pada hari Selasa atau malam Selasa, atau pada hari weton kelahirannya, bisa jadi sakitnya bukanlah sakit biasa. Mungkin saja sakitnya itu disebabkan oleh adanya gangguan gaib atau sebab lain yang berhubungan dengan gaib. Walaupun belum jelas jenis gaib yang menjadi penyebabnya, tapi petunjuk sakitnya itu bisa menjadi bahan untuk kita berwaspada.
Jika ternyata sakitnya itu disebabkan oleh sukmanya yang sedang lemah. Bisa dicoba mengobatinya dengan sarana bunga kantil atau kenanga atau melati (yang merupakan unsur dari kembang telon). Caranya adalah dengan mendekatkan bunga tersebut ke hidung si anak (baik ketika sedang sadar maupun ketika sedang tidur), sehingga si anak bisa mencium bau harum bunga tersebut.
Jika ternyata sakitnya itu disebabkan oleh adanya gangguan dari sesosok mahluk halus, cara menanganinya adalah dengan melakukan pembersihan gaib menggunakan kekuatan gaib dari khodam ilmu / pendamping ataupun pusaka keris / tombak, jimat atau benda-benda bertuah lain.
Kondisi seseorang atau anak kecil yang mudah sakit-sakitan, mungkin juga sakitnya itu tidak berasal dari lemahnya kondisi tubuhnya atau anaknya sedang diganggu mahluk halus, tetapi adalah karena roh sedulur papatnya yang terpisah sedang mengalami diganggu / disiksa oleh sesosok mahluk halus.
Penulis beberapa kali mendapati seseorang yang kondisi tubuhnya mudah sakit-sakitan yang ternyata asalnya adalah dari kondisi sukmanya yang terganggu. Ke 2 sukma sedulur-nya yang terpisah ternyata disandera dan disakiti oleh sejenis mahluk jin. Setiap siksaan itu terjadi, maka orang tersebut akan jatuh sakit atau merasakan tubuhnya sakit-sakit. Setelah ke 2 sukma tersebut berhasil dibebaskan, berhasil ditarik dan disatukan ke dalam tubuhnya, kondisinya berangsur-angsur membaik. Jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Secara umum kondisi sukma manusia adalah lemah, bahkan masih lebih lemah dibandingkan mahluk halus kuntilanak yang di alam gaib termasuk jenis yang paling lemah, sehingga sekuat apapun fisiknya, orang akan mudah untuk dipengaruhi atau diserang secara gaib, juga gampang mengalami kesambet. Sukmanya akan kuat jika orang itu menjalankan laku yang efeknya memperkuat sukma.
Kondisi sukma yang lemah pada anak-anak akan menyebabkannya sering sakit panas, terutama pada hari Selasa atau malam Selasa dan pada hari weton kelahirannya. Di Jawa, pada masyarakat yang masih memahami kejawen, kondisi di atas sudah dimengerti bahwa sakit anak itu bukanlah sakit biasa, bisa jadi sakitnya adalah karena sukmanya yang lemah atau sakitnya adalah karena ada gangguan mahluk halus.
Kondisi sukma yang lemah pada orang dewasa biasanya tidak menyebabkannya sering sakit panas. Tetapi jika orang dewasa sering merasakan badannya demam meriang atau tubuhnya sakit-sakit, apalagi sering terjadi pada hari weton kelahirannya, jika sakitnya adalah karena unsur kegaiban, kemungkinan besar penyebabnya adalah kondisi sedulur papatnya yang disandera dan sedang disakiti oleh mahluk halus lain. Jika ini yang terjadi maka harus diupayakan pembersihan gaib untuk membebaskan roh sedulur papatnya tersebut dan menyatukannya kembali kepada dirinya.
Dalam masyarakat Jawa ada kepercayaan dan tradisi melakukan semacam ritual, puasa dan doa dan memberi sesaji untuk sedulur papat, misalnya ritual wetonan, dengan sesaji bubur merah-putih, atau jajan pasar, mandi kembang, atau memberi kembang di makam ari-ari anak, dsb. Tradisi ini baik sekali bila dilakukan, supaya sukma orang yang bersangkutan terpelihara, sehat secara kejiwaan, sehat tubuhnya tidak mudah sakit-sakitan, dan lancar dalam segala urusannya. Tetapi ritual ini masih belum dapat mengembalikan 2 roh sedulur papatnya yang terpisah seperti disebut di atas.
Bagi yang ingin mencoba sendiri ritual mengembalikan 2 roh sedulur yang terpisah tersebut dapat dicoba cara sederhana berikut. Cara ini bisa untuk diri sendiri ataupun untuk anak kita.
1. Misalnya ritual ditujukan untuk sedulur papat kita sendiri yang lahir pada hari Kamis Pahing.
Pada malam hari weton kelahiran kita (Rabu malam), siapkan sesaji kembang telon atau kembang tujuh rupa. Dengan dasar daun pisang, letakkan di atas piring atau mangkok (jangan piring / mangkok plastik atau kaleng).
Piring itu terbaik diletakkan di makam ari-ari kita, dan doa niat kita ditujukan kepada ari-ari atau sedulur papat kita yang berada di tempat ari-ari kita itu. Sesudahnya sebaiknya doa niat kita itu diulangi ditujukan kepada roh kita sendiri (ke dalam diri sendiri) supaya roh kita ikut memanggil saudara-saudaranya yang terpisah.
Piring itu bisa juga diletakkan di kamar kita sendiri, doa niat kita ditujukan kepada roh kita sendiri (ke dalam diri sendiri) supaya roh kita memanggil saudara-saudaranya yang masih terpisah.
Sebaiknya doa niat ini dibacakan beberapa kali untuk menguatkan sugesti kita (doa niatnya dibacakan ke dalam diri sendiri, ditujukan kepada sukma kita sendiri) :
" Para saudara kembar sedulur papat-ku yang terpisah,
dengan puasa dan doa ini saya bermaksud mengundang kamu semua untuk kembali kepada saya,
kembali menyatu dengan sukma saya,
supaya kembali satu menjadi sempurna seperti yang seharusnya.
Saking kersaning Allah ".
Tambahkan juga doa sugesti : " Beritahukanlah juga kepada saya di dalam mimpi ".
2. Misalnya ritual ditujukan untuk sedulur papat anak kita yang lahir pada hari Kamis Pahing.
Pada malam hari weton kelahirannya (Rabu malam), siapkan sesaji kembang telon atau kembang tujuh rupa. Dengan dasar daun pisang, letakkan di atas piring atau mangkok (jangan piring / mangkok plastik atau kaleng).
Piring itu terbaik diletakkan di makam ari-arinya, dan doa niat kita ditujukan kepada ari-ari atau sedulur papat anak kita yang berada di tempat ari-arinya itu. Sesudahnya sebaiknya doa niat kita itu diulangi ditujukan kepada roh anak kita (ke dalam diri anak kita) supaya rohnya ikut memanggil saudara-saudaranya yang terpisah.
Piring itu bisa juga diletakkan di kamar anak kita, doa niat kita ditujukan kepada roh anak kita (ke dalam diri anak kita) supaya roh anak kita memanggil saudara-saudaranya yang terpisah.
Sebaiknya doa niat ini dibacakan beberapa kali untuk menguatkan sugesti kita (doa niatnya dibacakan ke dalam diri anak kita, ditujukan kepada roh / sukmanya) :
" Para saudara kembar sedulur papat anakku yang terpisah,
dengan puasa dan doa ini saya bermaksud mengundang kamu semua untuk kembali kepada anak saya,
kembali menyatu dengan sukmanya,
supaya kembali satu menjadi sempurna seperti yang seharusnya.
Saking kersaning Allah ".
Tambahkan juga doa sugesti : " Beritahukanlah juga kepada saya di dalam mimpi ".
Selama hari weton Kamis Pahing itu kita berpuasa penuh sehari semalam (dimulai hari Rabu jam 5 sore sampai hari Kamis jam 5 sore) dan berdoa untuk menguatkan sugesti permohonan kita. Untuk kesempurnaan penyatuan roh-roh sedulur papat dan pancer, setelah selesainya proses ritual tersebut kita melakukan mandi kembang telon atau kembang tujuh rupa (jika ritual itu untuk anak kita, maka anak kita yang dimandikan kembang).
Catatan tambahan :
Kembang tujuh rupa di atas bisa juga digantikan dengan kembang telon (kembang kantil, kenanga dan melati).
Kalau tidak ada bisa juga digantikan dengan makanan kue jajan pasar atau bubur merah putih.
Tapi kalau semuanya itu tidak ada juga tidak apa-apa. Itu hanya diperlukan jika kita memang menginginkan kesempurnaan dari sudah menyatunya sedulur papat.
Tentang kembang telon dan kembang setaman / tujuh rupa silakan dibaca pada penjelasan tentang kembang sesaji di halaman berjudul Laku Prihatin dan Tirakat.
Hari dan waktu pemanggilan pulang sedulur papat yang terpisah juga sebenarnya tidak harus dilakukan pada hari weton seseorang. Itu hanya untuk membantu menguatkan sugesti kita saja. Sebenarnya pemanggilan itu bisa dilakukan kapan saja, bisa hari apa saja, bisa pagi hari, siang ataupun malam hari.
Laku puasa di atas sebenarnya juga tidak harus dilakukan. Itu hanya untuk menguatkan sugesti kita saja. Selama kita mampu kontak rasa dan batin dengan sukma kita sendiri atau dengan roh anak kita, kalau kita bisa bersugesti tersambung dengan batin kita sendiri atau dengan roh anak kita itu, selama sedulur papat yang terpisah tersebut tidak ada masalah dengan gaib lain (tidak ditahan), maka mereka akan mudah menyatu kembali dengan kita. Dalam laku ini yang memanggil sedulur papat yang terpisah tersebut pulang adalah sedulur papat kita sendiri yang sudah bersama kita, atau sedulur papat anak kita sendiri yang memanggil saudara-saudaranya pulang.
Tetapi jika ternyata kita tidak mampu kontak rasa dan batin dengan batin kita sendiri (sedulur papat kita) atau dengan roh anak kita, kita tidak bisa bersugesti tersambung dengan batin kita sendiri atau dengan roh anak kita itu, mungkin keinginan kita itu tidak akan terwujud. Kasus ini sama seperti orang yang kesulitan menyampaikan komunikasi batin dalam tulisan berjudul Ilmu Tayuh Keris.
3. Menggunakan suatu kekuatan gaib untuk menjemput sedulur papat yang terpisah.
Untuk mengoptimalkan fungsi benda-benda gaib yang sudah kita miliki, benda-benda itu bisa juga kita sambati, kita mintai tolong untuk menyatukan roh sedulur papat kita.
Khusus dalam hal roh sedulur papat yang terpisah tersebut ternyata disandera oleh roh halus lain, sehingga tidak dapat melepaskan dirinya untuk menyatu dengan roh pancernya, maka diperlukan kekuatan gaib lain yang lebih kuat, misalnya menggunakan kekuatan gaib dari pusaka, jimat, batu akik berkhodam, atau benda-benda bertuah lain atau khodam pendamping, untuk melepaskan mereka dari penyanderaan, yang bisa dilakukan dengan cara-cara sugesti sederhana seperti dicontohkan dalam tulisan berjudul Ilmu Tayuh Keris.
Dalam menggunakan bantuan benda-benda gaib itu bisa dilakukan kapan saja, bisa hari apa saja, bisa pagi hari, siang ataupun malam hari. Caranya cukup dengan sambat / curhat, benda-benda gaib itu kita minta supaya pada malam harinya menjemput roh sedulur papat kita yang terpisah dan membebaskannya dari segala macam halangan, kemudian menyatukannya dengan kita, minta juga diberitahukan hasilnya lewat mimpi, sehingga pada malam itu kita juga akan mendapatkan mimpi apakah usahanya berhasil atau tidak, atau pada keesokan harinya dengan cara menayuh kita tanyakan lagi apakah usahanya mengembalikan sedulur papat yang terpisah itu berhasil dan kedua sedulur papat yang terpisah itu sudah kembali menyatu dengan pancernya.
Jangan lupa supaya esok harinya benda-benda gaib itu diberikan sesaji seperlunya sebagai tanda terima kasih kita, dan kita juga mandi kembang telon untuk menyambut sedulur papat kita yang baru datang tersebut.
Ada pertanyaan :
Ada pertanyaan kangmas, cara paling mudah mendeteksi sedulur papat yang terpisah itu bagaimana ya ?
Selama ini saya hanya mengandalkan kepekaan rasa, bahwa papat seseorang yang terpisah itu ada di tempat lain. Tentang dimana tempatnya dan apakah ada gaib lain yang menyanderanya saya belum tahu caranya.
Ulasan :
Cara paling mudah mendeteksi sedulur papat yang terpisah itu bagaimana ya ?
Cara yg lebih pasti hasilnya memang dgn cara melihat gaib, dilihat apakah sedulur papatnya sudah lengkap 4.
Lebih bagus lagi kalau kita bisa kontak rasa dgn sedulur papatnya.
Cara lain yg paling mudah adalah dgn ditayuh, tapi kita harus bisa menentukan apakah tayuhannya itu benar.
Untuk memanggil sedulur papatnya orang lain yg terpisah adalah dgn lebih dulu kita kontak rasa dgn sedulur papat dan pancer orangnya. Nantinya pancer dan sedulur papat orangnya itu sendiri yg akan kontak dgn sedulur papatnya yg terpisah. Kalau tidak ada yg menahannya, kalau sedulur papatnya yang terpisah itu tidak ditahan / disandera oleh gaib lain, nantinya sedulur papat yg terpisah itu akan kembali kepada pancernya.
Dengan kontak rasa itu nantinya kita akan tahu juga dimana posisi sedulur papatnya yg terpisah itu berada dan bisa juga menentukan apakah sedulur papatnya yg terpisah itu ditahan oleh mahluk halus lain dan siapa yg menahannya. Sesudahnya barulah kita lakukan tindak lanjut untuk mengatasinya.
Jadi, kalau menggunakan kemampuan sendiri terhadap sedulur papat yg terpisah kontak rasa itu adalah pokok, harus lebih dulu dikuasai berikut teknik2 penggunaannya.
Itu juga berlaku untuk diri kita sendiri.
Untuk mendeteksi sedulur papat kita sendiri yg masih terpisah dilakukan dgn kita lebih dulu kontak rasa dengan sedulur papat kita yg sudah bersama kita, barulah kemudian bersama2 dgn mereka kita kontak rasa dgn sedulur papat kita yg terpisah.
______
Dalam masing-masing cara penyatuan roh sedulur papat kita yang terpisah seperti disebutkan di atas biasanya kita akan mendapatkan tanda tentang keberhasilan atau pun halangan yang ada dalam penyatuan tersebut di dalam mimpi kita. Mudah-mudahan kita tidak lupa dengan isi mimpi kita itu dan dapat menterjemahkan maksudnya. Seandainya pun kita tidak mendapatkan tandanya lewat mimpi, atau kita lupa dengan isi mimpi kita, kita dapat memperkirakan berhasil / tidaknya usaha kita itu dengan memperhatikan efek perubahan pada diri kita (atau pada anak kita). Akan lebih baik kalau kita bisa mencaritahu sendiri jawabannya, misalnya dengan cara-cara seperti yang sudah dicontohkan dalam tulisan berjudul Ilmu Tayuh / Menayuh Keris.
Masih terpisahnya sedulur papat tidak berpengaruh terhadap aktivitas dan kehidupan sehari-hari manusia dalam aktivitasnya bekerja, berkerejekian, olah kanuragan, olah kebatinan, dsb, mungkin efeknya juga tidak dirasakan, kecuali sedulur papat terpisahnya itu mengalami gangguan gaib.
Tulisan mengenai perlunya mengembalikan roh sedulur papat yang masih terpisah tersebut di atas yang dilakukan ketika seseorang masih hidup ditekankan pada aspek manfaatnya, bukan sekedar untuk melengkapkan roh sedulur papat.
Manfaat sudah lengkapnya sedulur papat secara fisik memang tidak begitu terasa sehari-harinya, karena sifatnya adalah sukma / roh. Tapi walaupun tidak terasakan, dan seringkali juga disepelekan, selain aspek manfaat dan sebagai upaya meminimalisir efek resiko dari masih terpisahnya roh sedulur papat, sudah lengkapnya sedulur papat akan membantu kesehatan dan stamina, membantu kestabilan psikologis (mengurangi mudahnya pikiran kacau, pikiran terganggu, stress / depresi, lemah ingatan, susah konsentrasi berpikir, dsb), dan membantu dalam olah fisik maupun kebatinan.
Tentang sedulur papat, kebanyakan orang hanya tahu sebatas tradisi saja. Tapi banyak juga orang yang tidak tahu tapi sok tahu, sok membuat konsep dan teori, ujung-ujungnya dogma dan pengkultusan. Itu sangat menyesatkan, membuat orang menjadi semakin tidak tahu hakekat dan kesejatian dari sedulur papat, apalagi kalau ada kasus yang berkenaan dengan sedulur papat.
Ada banyak kasus gangguan terhadap fisik, kesehatan dan psikologis / kejiwaan yang banyak kasus itu sudah sampai benar-benar merusak kehidupan orangnya, tapi biasanya tidak ada orang yang mengetahui bahwa penyebab awal masalahnya salah satunya adalah berhubungan dengan masih terpisahnya sedulur papat.
Walaupun uraian dan penjelasan Penuls tentang pancer dan sedulur papat dan tentang sedulur papat yang masih terpisah kelihatannya sederhana, tampaknya tidak berisi sesuatu yang penting, tapi sebaiknya jangan disepelekan, sebaiknya kita aware, karena masalahnya, jika ada, bisa saja terjadi pada diri kita sendiri atau anggota keluarga kita.
Pengetahuan tentang sedulur papat termasuk sebagai salah satu kegaiban tingkat tinggi yang rahasianya selama ini tidak terungkap yang sudah membuat kasus-kasus yang terkait dengan itu, jika ada, tidak mudah disembuhkan walaupun sudah ditangani oleh orang-orang sakti dan spiritualis-spiritualis kawakan dengan ilmunya yang tinggi-tinggi dan khodamnya yang sakti-sakti, juga tidak bisa ditangani oleh medis dengan canggihnya teknologi kedokteran. Pemasungan dan rumah sakit jiwa bukanlah solusi yang menyenangkan.
Dalam kasus-kasus itu penyebab utama kesulitan penanganannya adalah karena kurangnya pengetahuan atas unsur penyebabnya yang menyebabkan sumber masalahnya tidak terdeteksi. Terdeteksi saja tidak, apalagi mentuntaskan kasusnya.
Karena kasusnya sumber masalahnya bersifat gaib, maka penanganannya juga harus secara gaib, tapi tidak cukup hanya dengan pembersihan gaib sederhana saja yang sudah umum dilakukan orang. Pembersihannya harus menyeluruh, baik terhadap gaib-gaib yang diluar tubuh maupun yang di dalam tubuh orangnya. Selain itu kita juga harus membebaskan sedulur papatnya dari belenggu dan gangguan mahluk halus lain.
Pembelokan nyata
BalasHapus